Selasa, 22 Januari 2013

Serambi Chemistry : Laporan Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik

Hai semua...
Kali ini aku mau ngeshare tentang kimia nih. Berbicara tentang kimia, aku mau berbagi salah satu laporan praktikum Dasar-dasar Kimia Analitik. Yang dibahas kali ini adalah tentang titrasi. Titrasi merupakan metode analisa kimia secara kuantitatif yang biasa digunakan dalam laboratorium untuk menentukan konsentrasi dari reaktan. Analisa Kuantitatif adalah penyelidikan kimia mengenai kadar unsur atau ion yang terdapat dalam suatu zat tunggal atau campuran. Disini kita pilih salah satu metode titrasi, yakni Gravimetri, dengan sub metode gravimetri kation.
Oke gaes... selamat membaca, selamat belajar, cintailah kimia seperti kamu mencintai dirimu sendiri, semoga bermanfaat.
Cekidot ~





              Metode : Gravimetri
       Sub Metode : Gravimetri Kation
       Pengendapan Kation Pb2+ sebagai Endapan PbCrO4 dengan Pereaksi K2CrO4 secara Gravimetris

                1.      Tujuan Percobaan :
1.1        Pengendapan kation dari sampel dengan metode Gravimetri.
1.2        Penggunaan pereaksi pengendap yang sesuai dengan metode Gravimetri.
1.3        Mengendapkan kation Pb2+ dari sampel Pb(CH3COO)2 sebagai endapan PbCrO4 murni    secara Gravimetris

                2.      Dasar Teori
Gravimetri adalah salah satu metoda analisis kuantitatif dengan cara-cara penimbangan terhadap endapan murninya. Tahap awal analisis gravimetri adalah pemisahan komponen yang ingin diketahui dari komponen-komponen lain yang terdapat dalam suatu sampel kemudian dilakukan pengendapan. Pengukuran dalam metode gravimetri adalah dengan penimbangan, banyaknya komponen yang dianalisis ditentukan dari hubungan antara berat sampel yang hendak dianalisis, massa atom relatif, massa molekul relatif dan berat endapan hasil reaksi.
Tidak semua cara gravimetri didsarkan pada pembentukan endapan, ada juga yang didasarkan pada pengusiran suatu komponen sebagai gas, lalu hasil reaksi itu ditimbang. Misalnya, penentuan karbonat dapat dilakukan dengan penambahan asam, sehingga karbonat terurai menjadi gas karbondioksida lalu gas tersebut ditangkap dan ditimbang. Gravimetri merupakan cara analisis tertua dan paling murah. Hanya saja gravimetri memerlukan waktu relatif lama dan hanya dapat digunakan untuk kadar komponen yang cukup besar.
Dalam metode ini terdapat beberapa langkah teknis yang penting dan perlu diperhatikan, yakni meliputi :
  1.      Proses pengendapan zat (komponen sampel dengan pereaksi  
  2.           Proses penyaringan dari endapan 
  3.           Proses pencucian dari endapan 
  4.           Proses pengeringan dengan atau tanpa pemijaran (oven/bunzen) 
  5.           Proses penimbangan endapan (berat konstan)
 
                3.      Data Pengamatan
          Sampel (Pb(CH3COO)2) dengan berat teliti = 0,48 gram, 
          mengandung “Kation” (Pb2+) dengan berat teoritis dari hasil perhitungan 
          sebesar = 0,3058 gram-ion.

          Pereaksi yang digunakan (K2CrO4-0,1M) yang mengandung “Anion” (CrO42-),
          dengan jumlah volume yang digunakan untuk pengendapan kuantitatif atau sempurna 
          (sampai lewat jenuh) = 8,0 mililiter.

              Reaksi Dasar :     Pb2+   +  CrO42-       PbCrO4 kuning
                                    (sampel)   (pereaksi)
          Berat alat pengendap (cawan penguapan)    = 28,56 gram
                                               (kertas saring)        = 0,55 gram
          Periode waktu pengeringan/pemanasan dan penimbangan = 8 menit

          Tabel Pengamatan :
Berat Sampel :
(Pb(CH3COO)2)
Volume Pereaksi :
(K2CrO4)

Berat Alat dan Endapan :
(Pengeringan/Pemanasan-Penimbangan
Berat Endapan Murninya :
(PbCrO4)
0,48 gram
Bentuk : 
Kation = 0,3058 gram-ion
Konsentrasi :
0,1 M
Volume :
8,0 mL
1.   29,45 gram
2.   29,43 gram
3. 29,42 gram

4.   29,42 gram
0.31 gram

Berat endapan murni   = (berat cawan+kertas saring+endapan) – (berat cawan+kertas saring)
                                    = 29,42 – (28,56+0,55)
                                    = 29,42 – 29,11
                                    = 0,31 gram-ion


Perhitungan :
Berat Kation teoritis   = Berat Kation dari sampel (Pb(CH3COO)2) / Pb2+
                                    =  Ar Pb2+/ Mr Pb(CH3COO)2 x berat sampel
= 207,19 / 325,19  x 0,48 gram
= 0,6371 x 0,48 gram
= 0,3058 gram-ion

Berat Kation praktis    = Berat Kation dari Endapan (PbCrO4) / Pb2+
                                    = Ar Pb2+/ Mr Pb(CH3COO)2 x berat endapan murni
= 207,19 / 325,19 x 0,31 gram
= 0,1975 gram-ion

Kesimpulan :
Rendemen        =  Hasil Praktek / Hasil Teoritis x 100%
                        =  Berat Kation Endapan / Berat Kation Sampel  x 100%          
                        = 0,1975 gram-ion / 0,3058 gram-ion x 100%
                          = 64,5 % 
4.      Kesimpulan
            Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.    Untuk mengendapan kation Pb2+ dari sampel Pb(CH3COO)2 dilakukan dengan metoda Gravimetri.
2.     Pada pengendapan kation Pb2+ dari sampel Pb(CH3COO)2 secara Gravimetris digunakan pereaksi pengendap K2CrO4 yakni dengan terbentuknya endapan PbCrO4 yang berwarna kuning.
3.    Pada percobaan pengendapan kation Pb2+ dari sampel Pb(CH3COO)2 sebagai endapan PbCrO4 murni secara Gravimetris diperoleh rendemen sebesar 64,5 %.