Hai semua...
Kali ini aku mau ngeshare tentang kimia nih. Berbicara tentang kimia, aku mau berbagi salah satu laporan praktikum Dasar-dasar Kimia Analitik. Yang dibahas kali ini adalah tentang titrasi. Titrasi merupakan metode analisa kimia secara kuantitatif yang biasa digunakan dalam laboratorium untuk menentukan konsentrasi dari reaktan. Analisa Kuantitatif adalah penyelidikan kimia mengenai kadar unsur atau ion yang terdapat dalam suatu zat tunggal atau campuran. Disini kita pilih salah satu metode titrasi, yakni Gravimetri, dengan sub metode gravimetri kation.
Oke gaes... selamat membaca, selamat belajar, cintailah kimia seperti kamu mencintai dirimu sendiri, semoga bermanfaat.
Cekidot ~
Kali ini aku mau ngeshare tentang kimia nih. Berbicara tentang kimia, aku mau berbagi salah satu laporan praktikum Dasar-dasar Kimia Analitik. Yang dibahas kali ini adalah tentang titrasi. Titrasi merupakan metode analisa kimia secara kuantitatif yang biasa digunakan dalam laboratorium untuk menentukan konsentrasi dari reaktan. Analisa Kuantitatif adalah penyelidikan kimia mengenai kadar unsur atau ion yang terdapat dalam suatu zat tunggal atau campuran. Disini kita pilih salah satu metode titrasi, yakni Gravimetri, dengan sub metode gravimetri kation.
Oke gaes... selamat membaca, selamat belajar, cintailah kimia seperti kamu mencintai dirimu sendiri, semoga bermanfaat.
Cekidot ~
Metode
: Gravimetri
Sub
Metode : Gravimetri Kation
Pengendapan Kation Pb2+ sebagai
Endapan PbCrO4 dengan Pereaksi K2CrO4 secara
Gravimetris
1.
Tujuan Percobaan :
1.1
Pengendapan kation dari sampel dengan
metode Gravimetri.
1.2
Penggunaan pereaksi pengendap yang
sesuai dengan metode Gravimetri.
1.3
Mengendapkan kation Pb2+ dari
sampel Pb(CH3COO)2 sebagai endapan PbCrO4
murni secara Gravimetris
2.
Dasar Teori
Gravimetri
adalah salah satu metoda analisis kuantitatif dengan cara-cara penimbangan
terhadap endapan murninya. Tahap awal analisis gravimetri adalah pemisahan
komponen yang ingin diketahui dari komponen-komponen lain yang terdapat dalam
suatu sampel kemudian dilakukan pengendapan. Pengukuran dalam metode gravimetri
adalah dengan penimbangan, banyaknya komponen yang dianalisis ditentukan dari
hubungan antara berat sampel yang hendak dianalisis, massa atom relatif, massa
molekul relatif dan berat endapan hasil reaksi.
Tidak
semua cara gravimetri didsarkan pada pembentukan endapan, ada juga yang
didasarkan pada pengusiran suatu komponen sebagai gas, lalu hasil
reaksi itu ditimbang. Misalnya, penentuan karbonat dapat dilakukan
dengan penambahan asam, sehingga karbonat terurai menjadi gas
karbondioksida lalu gas tersebut ditangkap dan ditimbang. Gravimetri
merupakan cara analisis tertua dan paling murah. Hanya saja gravimetri
memerlukan waktu relatif lama dan hanya dapat digunakan untuk kadar
komponen yang cukup besar.
Dalam metode ini terdapat beberapa langkah teknis yang penting dan perlu diperhatikan, yakni meliputi :
- Proses pengendapan zat (komponen sampel dengan pereaksi
- Proses penyaringan dari endapan
- Proses pencucian dari endapan
- Proses pengeringan dengan atau tanpa pemijaran (oven/bunzen)
- Proses penimbangan endapan (berat konstan)
3.
Data Pengamatan
Sampel
(Pb(CH3COO)2) dengan berat teliti = 0,48 gram,
mengandung
“Kation” (Pb2+) dengan berat teoritis dari hasil perhitungan
sebesar
= 0,3058 gram-ion.
Pereaksi
yang digunakan (K2CrO4-0,1M) yang mengandung “Anion” (CrO42-),
dengan jumlah volume yang digunakan untuk pengendapan kuantitatif atau sempurna
(sampai lewat jenuh) = 8,0 mililiter.
Reaksi
Dasar : Pb2+ + CrO42- ↔ PbCrO4 ↓ kuning
(sampel) (pereaksi)
Berat
alat pengendap (cawan penguapan) = 28,56
gram
(kertas saring) = 0,55 gram
Periode
waktu pengeringan/pemanasan dan penimbangan = 8 menit
Tabel Pengamatan :
Berat
Sampel :
(Pb(CH3COO)2) |
Volume Pereaksi :
(K2CrO4)
|
Berat
Alat dan Endapan :
(Pengeringan/Pemanasan-Penimbangan
|
Berat
Endapan Murninya :
(PbCrO4) |
0,48 gram
Bentuk :
Kation =
0,3058 gram-ion
|
Konsentrasi :
0,1 M
Volume :
8,0 mL
|
1. 29,45
gram
2. 29,43
gram
3. 29,42 gram
4. 29,42
gram
|
0.31
gram
|
Berat endapan murni = (berat cawan+kertas saring+endapan) – (berat
cawan+kertas saring)
= 29,42 – (28,56+0,55)
= 29,42 – 29,11
= 0,31 gram-ion
Perhitungan
:
Berat Kation teoritis = Berat Kation dari sampel (Pb(CH3COO)2)
/ Pb2+
=
Ar Pb2+/ Mr Pb(CH3COO)2
x
berat sampel
=
207,19 / 325,19 x
0,48 gram
= 0,6371 x 0,48 gram
= 0,3058 gram-ion
Berat Kation praktis = Berat Kation dari Endapan (PbCrO4)
/ Pb2+
= Ar Pb2+/ Mr Pb(CH3COO)2
x
berat endapan murni
=
207,19 / 325,19 x
0,31 gram
= 0,1975 gram-ion
Kesimpulan
:
Rendemen =
Hasil Praktek / Hasil Teoritis x
100%
=
Berat Kation Endapan / Berat Kation Sampel x 100%
=
0,1975 gram-ion / 0,3058 gram-ion x
100%
= 64,5 %
4. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Untuk mengendapan kation Pb2+ dari
sampel Pb(CH3COO)2 dilakukan dengan metoda Gravimetri.
2. Pada pengendapan kation Pb2+ dari
sampel Pb(CH3COO)2 secara Gravimetris digunakan pereaksi
pengendap K2CrO4 yakni dengan terbentuknya endapan PbCrO4
yang berwarna kuning.
3. Pada percobaan pengendapan kation Pb2+
dari sampel Pb(CH3COO)2 sebagai endapan PbCrO4
murni secara Gravimetris diperoleh rendemen
sebesar 64,5 %.